pertama tama saya akan beberkan fakta mengenai pemilihan umum :
lalu kalau alasannya seperti itu apakah sudah bisa terima? jawabannya pasti tetap saja tidak, ya dan saya juga setuju. pemilihan umum yang dilaksanakan secara langsung pun pemerintahannya masih bobrok bagaimana jika tidak langsung.
tapi menurut saya ada satu hal mendasar yang membuat saya menjadi sedikit mengiyakan kesetujuan akan ruu ini, simpel alasannya "karena rakyat milihnya asal" cuman berdasarkan yang mukanya baik, yang keliatannya alim. lalu apakah muka menjamin? guys do you think so? memang begitu kenyataannya, ibu saya mungkin salah satunya, yang asal pilih dan mungkin hanya berdasarkan muka. ini nyata teman teman. sungguh! percaya? jika tidak coba tanyakan pada diri sendiri dan sekitar kalian apakah masih ingat sebulan yang lalu milih siapa? atas dasar apa? saya jamin tidak ingat, mungkin hanya menerka - nerka yang penting nyebut agar terlihat tidak asal pilih. coba tanyakan kepada yang lantang meneriakkan tidak setuju atas ruu ini masih ingat pak?.
wajar kalau "mereka" ingin hak itu dipegang oleh mereka saja, yang lebih mengerti dan mengenal i mean 1 partai hehe. logikanya suatu kewajaran toh? wong kalian orang orang yang diberi hak milih tidak menggunakan hak tersebut dengan baik, sekarang ketika hak tersebut direncakan untuk dicabut teriak teriak ngerengek. come on guys, grow up!
harusnya ini teguran bagi kita, rakyat indonesia. angota dewan itu kita yang milih, gimana bisa suara yang dikeluarkan sama rakyat bertentangan dengan apa yang disuarakan anggota dewan, jelas - jelas tugas anggota dewan menyuarakan suara rakyat hehehe. think twice guys, mereka ada disana ya karena ada andil kita. orang yang milih rakyat. solusinya satu "makanya pilih yang benar jangan berdasar insting". terlepas dari itu semua, ingat bahwa pilihan - pilihan kita akan kita pertanggung jawabkan nantinya di akhirat. dan kalau diberlakukan secara tidak langsung, sebenernya ketakutan kita, ya takut kebebasan kita jadi dibatasi seperti masa kelam itu, yep orde baru. kita juga mungkin takut jikalau pemimpinnya tidak sesuai sama rakyat, dan ketika itu terjadi yang kita bisa lakukan hanya mengkambing hitamkan si pemilih. kita juga ketakutan jika kekuasaan tak terbatas, kedaulatan menjadi bukan ditangan rakyat lagi, ya masih banyak lagi sebenernya, cuman kebanyakan gitu hehe
intinya adanya ruu ini seharusnya membantu membuka mata rakyat untuk jadi rakyat cerdas dan kritis, yang bisa melihat dari 2 sudut pandang berbeda dan tidak hanya mengkritisi tanpa menawarkan solusi, marah - marah gajelas di socmed, maki - maki pemerintahan dan lain lain.
mungkin partisipasi kita yang harus kita tingkatkan, berhenti gamau tau. harus mau tau. harus. selidiki track record calonnya, analisa dan tentukan pilihan jadi gaada lagi nih istilah asal coblos berdasarkan muka atau nama. jangan males cari informasi. oiya dan semoga seiring dengan kemajuan teknologi akan ada media yang lebih lengkap dan aktual mengenai fakta - fakta calon anggota dewan ditahun - tahun kedepannya.
ingatlah kebebasan memilih, berpendapat, bersuara seperti saat ini, dahulunya ada yang memperjuangkan:) yuk jadi warga negara indonesia yang cerdas!